Fungsi Manajemen Menurut Luther Gullick
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya
merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktivitas dan sumber daya yang
dilaksanakan dan digunakan dimasa yang akan untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanan
mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan dimasa depan,
bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan
aktifitas tersebut untuk mencapai tujuan secara maksimal.
Fungsi dari perencaan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan berbagai masalah
b. Menentukan prioritas masalah
c. Menentukan tujuan dan indikator
keberhasilan
d. Mengkaji hambatan dan kendala
e. Menyusun rencana kerja opersional
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian
tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama disuatu institusi. Kegiatan
pengoeganisasian menetukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip
pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian tersebut dapat disebut sebagai
keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan
prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur
mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.
3. Staffing (Penyusunan Pegawai)
Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi “kepemimpinan”
dan“pengendalian”.Pengisian jabatan mengharuskan adanya pendekatan dengan sistem
terbuka (open system-approach). Pengisian jabatan dilaksanakan didalam
institusi, yang pada gilirannya mempunyai hubungan dengan lingkungan luarnya. Oleh
karena itu faktor-faktor intern perusahaan, seperti kebijaksanaan personalia,
iklim organisasi dan sistem imbalan, harus diperhitungkan. Jelasnya tanpa
imbalan yang mencukupi, mustahil untuk menarik manajer dengan kualitas yang
tinggi dan menahannya, untuk tetap bekerja diperusahaan tersebut. Lingkungan luar
juga tak dapat diabaikan, teknologi tinggi
membutuhkan para manajer yang terlatih baik, berpendidikan cukup, ini dapat
menghambat perusahaan untuk berkembang dengan kecepatan yang diinginkan.
4. Directing
(Pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan,
petunjuk secara pertimbangan, dan bimbingan terdapat para petugas yang
terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanan tugas dapat
berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah diangkat dan
dipercayakan melaksanakan tugas dibidangnya masing-masing tidak menyimpang dari
garis program yang telah ditentukan.
Pengarahan (orientasi) meliputi
mengenalkan pegawai baru kepada perusahaan, fungsinya, tugasnya dan
orang-orangnya. Perusahaan besar biasanya mempunyai program pengarahan yang
formal yang mengarahkan hal hal ini : sejarah, produk dan jasa, kebijaksanaan
umum, organisasi (divisi, departemen, lokasi), tunjangan (asuransi, pensiun,
cuti) persyaratan kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan peraturan
keamanan,dll.
Pengarahan pada hakikatnya adalah
keputusan-keputusan pimpinan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan
pengarahan (directing) diharapkan :
a. Adanya kesatuan perintah (unity of
command), artinya dengan pengarahan ini qakan diperoleh kesamaan bahasa yang
harus dilaksanakan oleh para pelaksana.
b. Adanya hubungan langsung antara
pimpinan dengan bawahan, artinya dengan pengarahan yang berupa petunjuk atau
perintah oleh atasan yang langsung
kepada bawahan, tidak akan terjadi mis komunikasi.
c. Adanya umpan balik yang langsung
artinya pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang
dilaksanakan.
5.
Coordinating (Kordinasi)
Coordinating atau pengkordinasian merupakan
satu dari beberapa fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar
tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat
kerjasama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kordinasi ini
mengajak semua sumberdaya manusia yang tersedia untuk bekerja sama menuju
kesatu arah yang telah ditentukan.
Kordinasi diperlukan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya
duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan wewenang atau saling merasa lebih penting diantara
bagian dengan bagian yang ada didalam organisasi. Pengorganisasian didalam
suatu organisasi, termasuk organisasi pendidikan, dapat dilakukan dengan
melalui cara seperti :
a. Melaksanakan penjelasan singkat
b. Mengadakan rapat kerja
c. Memberikan balikan tentang hasil
suatu kegiatan
6.
Budgetting (Pembuatan Anggaran)
Luther Gullick mengemukakan bahwa penganggaran termasuk salah
satu fungsi manajemen. Penganggaran adalah fungsi yang berkenan dengan
pengendalian organisasi melalui perencanaan fiskal dan akutansi.
Dalam penyusunan anggaran
dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
a. Pengetahuan tentang tujuan dan
kebijakan umum perusahaan.
b. Data masa lalu
c. Kemungkinan perkembangan kondisi
ekonomi
d. Pengetahuan tentang taktik, strategi
pesaing, dan gerak-gerik pesaing.
e. Kemungkinan adanya perubahan
kebijakan pemerintah
f.
Penelitian untuk pengembangan perusahaan
Penganggaran
sebagai suatu sistem
Sebagai suatu sistem, anggaran
terdiri dari komponen-komponen, yang saling bergantung dan saling mempengaruhi
yang kesemuanya dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7.
Evaluating (Penilaian)
Evaluasi adalah suatu proses
bersistem dan objektif menganalisis sifat dan ciri pekerjaan didalan suatu
organisasi atau pekerjaan. Levey (1973) mengatakan :”To Evaluate is to make value judgment , it involves comparing is
something with another and the making either choise or decision”. Dalam kegiatan
evaluasi itu mencakup langkah-langkah yaitu :
a. Menetapkan atau memformulasikan
tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan dievaluasi terhadap program yang
dievaluasi.
b. Menetapkan kriteria yang akan
digunakan dalam menentukan keberhasilan program yang akan dievaluasi.
c. Menetapkan cara atau metode evaluasi
yang akan digunakan.
d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan
menganalisis data atau hasil pelaksanaan evaluasi tersebut.
e. Menentukan keberhasilan program yang
dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tersebut, serta
memberikan penjelasan-penjelasannya.
f.
Menyusun
rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap program berikutnya
berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
G.R. Terry (Principles of management) menyatakan bahwa fungsi-fungsi fundamental manajemen meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Planning
(Perencanaan)
-
Organizing (Pengorganisasian)
-
Actuating
(Menggerakkan)
-
Controlling (Mengawasi)
a) Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang
hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat
agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
Harold Koonts and Cyril O’Donnel, “Perencanaan adalah
fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari
alternatif yang ada.
Jadi masalah perencanaan adalah masalah “memilih” yang
terbaik dari beberapa alternatif yang ada.
Perencanaan harus mampu menyesuaikan diri terhadap
kebutuhan-kebutuhan, memprediksi apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan
datang sesuai prakiraan atau analisis yang dilakukan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan menjadi penjelas dari tahap-tahap yang dikehendaki
dengan melibatkan sumber daya pendidikan dalam pembuaan keputusan.
Banghart dan Trull menjelaskan bahwa perencanaan dalam
institusi pendidikan merupakan kegiatan penyeleksi kebutuhan dana, memilih dan
melatih tenaga dan menilai performance (unjuk kerja) organisasi untuk memenuhi tujuan-tujuan yang telah
ditentukan. Dengan demikian perencanaan adalah proses menentukan sasaran, alat,
tuntutan-tuntutan, taksiran, pos-pos tujuan, pedoman dan kesepakatan (comitment)
yang menghasilkan program pendidikan yang terus berkembang.
b) Organizing (Pengorganisasian)
Terry menjelaskan bahwa pengorganisasian merupakan
kegiatan dasar manajemen. Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan
menyusun semua sumber yang disyaratkan dalam rencana, terutama sumber daya
manusia.sedemikian rupa sehingga kegiatan pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Dengan
pengorganisasian, orang-orang dapat disatukan dalam satu kelompok atau lebih
untuk melakukan berbagai tugas. Tujuan pengorganisasian adalah membantu
orang-orang untuk bekerjasama secara efektif dalam wadah organisasi atau
lembaga.
Pengaplikasian organisasi ke ranah pendidikan karena
adanya hubungan antara keduanya. Dalam organisasi sekolah (pendidikan) yang
besar, hubungan-hubungan itu secara garis besar mencakup aspek sasaran, fungsi
atau perangkat tugas, tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitasnya.
Misalnya seperti adanya hubungan garis (vertikal),
hubungan staff, hubungan konsultatif, hubungan koordinatif.
c) Actuating (Menggerakkan)
Actuating diartikan
sebagai penggerakan adalah manajemen untuk membuat orang lain suka dan dapat
bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk bekerjasama dalam rangka untuk
mencapai tujuan organisasi sesuai dengan rencana dan pengorganisasian.
G.R Terry mengatakan bahwa penggerakan merupakan
kegiatan yang berkaitan erat dengan manusia dan merupakan masalah yang sangat
kompleks serta yang paling sulit dilakukan dari semua fungsi manajemen.
Tingkah laku pimpinan yang menggerakkan organisasi
secara efektif adalah melakukan peran aktif dalam kegiatan pengembangan staf,
memperbaiki unjuk kerja, melakukan kepemimpinan pengajaran langsung, meyakinkan
bahwa unjuk kerja para pengajar di kelas harus di evaluasi dan guru adalah
merupakan model tokoh yang efektif.
Dalam institusi sekolah, semua ini dapat dilihat dari
kwalitas manajemen sekolah dan manajemen instruksional, sehingga pelayanan
belajar dan evaluasi kemajuan belajar dapat dilaksanakan memenuhi standar
kwalitas yang kompetitif.
d) Controlling
(Mengawasi).
Yaitu mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan,
menentukan sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil
tindakan-tindakan korektif dimana perlu.
Suatu hal yang sangat penting dalam pengelolaan
pendidikan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta adalah bagaimana
manajemennya dilaksanakan secara berkwalitas.
Pengawasan dilingkungan pendidikan sering juga
diartikan sebagai evaluasi ada juga yang menyebut dengan istilah supervisi.
Baik pengawasan, evaluasi maupun supervisi memeiliki
arti yang sama, yaitu menilai hasil kerja. Pelaksanaan pengawasan dilakukan
oleh pihak-pihak yang kedudukannya lebih senior dari yang melaksanakan
pekerjaan atau tugas.
Demikian di lingkungan pendidikan dikenal petugas-petugas
pengawas pendidikan. Dari pengawas tingkat kesekolah Taman Kanak-kanak sampai sekolah
menengah atas. Mereka adalah pejabat-pejabat fungsional yang bertugas untuk
melaksanakan pengawasan di lingkungan sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar